Cerita Menikah Part 1: Persiapan dan Kesiapan
6:04 PM
Menikah itu pilihan.
Banyak yang bilang kalau menikah itu keputusan yang sangat sulit, terkadang sulit karena ada beberapa hal yang menghalangi, entah dari diri sendiri ataupun orang lain. Tapi, apapun keputusanmu soal menikah, itu pasti sudah yang terbaik yang bisa kamu putuskan di dalam kehidupanmu.
Jika itu aku, aku memilih untuk menikah bersama pria yang aku pilih sendiri, yang aku cintai sepenuh hati dan yang akan selalu aku sayangi seumur hidupku. Amin.
6 Oktober 2019 telah menjadi momen yang sangat sangat tak terlupakan di dalam kehidupanku. Menikahi pria pilihanku sendiri, melepas masa lajang kalau kata orang-orang dan memulai step kehidupan baru yang lebih menantang. Ini pilihanku di dalam kehidupan ini, apapun pilihanmu, aku yakin itu yang terbaik :)
Ngomong-ngomong soal menikah. Seperti janjiku sebelumnya, aku mau share satu per satu soal persiapan menikah. Karena pasti akan banyak sekali bagian yang harus dibahas, di jilid 1 ini, aku akan membahas step awal menuju pernikahan yaitu persiapan.
Yang paling bikin excited soal menikah yaa pemilihan vendor, tapi persiapan juga penting untuk dibahas. Persiapan disini bisa berupa lahir dan batin. Apa aja sih? Yuk yuk baca sampai bawah yaa!
Persiapan batin
Banyak yang menganggap sepele soal ini. Menikah hanya berdasarkan terpaksa, dipaksa, tuntutan, gengsi atau apapun itu. Terserah kamu ada di bagian yang mana, tapi menurut aku, menikah itu soal kesiapan batin. Apakah batinmu sudah siap?
Karena menikah bukan sekedar bisa enak enak halal, tapi soal semua hal yang bahkan ngga akan bisa kamu bayangkan sebelum menikah bagaimana rasanya.
Yang paling pertama yang harus kamu pertanyakan adalah, apakah kamu sudah siap secara batin memulai kehidupan baru? Jika jawabannya adalah IYA, tanpa ragu dan tanpa ada sanggahan, kamu siap melangkah ke tahap selanjutnya.
Kalau aku pribadi, awal pacaran pengen banget menikah karena dorongan trend masa kini, makin lama pacaran justru makin takut menikah karena makin tahu kalau menikah itu bukan cuma soal tidur berdua aja. Tapi alhamdulillah, semakin kesini semakin yakin sama pasangan dan pastinya yakin sama diri sendiri buat bilang AKU SIAP.
Persiapan komitmen bersama pasangan
Ini juga penting, menikah bukan sekedar mengucapkan ijab kabul dan sah. Kamu dan pasangan perlu satu frekuensi. Bukan berarti harus satu pendapat atas segala hal dan satu pemikiran yaaa. Satu frekuensi ini berarti kamu dan pasangan sudah sama sama siap berkomitmen sepanjang hidup bersama.
Komunikasi sangat sangat penting dilakukan sebelum memutuskan untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Diskusi soal kesiapan diri masing-masing dan mau jadi apa kelak? itu perlu dibicarakan dengan pasangan.
Menurut aku ini sangat sangat penting. Apa aja sih yang harus di diskusikan dan ditanyakan ke pasangan kita sebelum menikah? Nanti aku tulis di part 2 yaa! hehehe
Yang jelas kamu dan pasangan harus samasama siap, sama sama mau menuju ke tahap selanjutnya buat berjuang bersama, jangan sampai hanya salah satu aja yang mau, satunya engga hahaha kawin paksa dong??
Aku dan pasangan pastinya sudah pernah melakukan ini. Kita udah ngobrol dari hati ke hati, dia maunya seperti apa, aku maunya seperti apa. Dia ngga mau seperti apa, aku ngga mau seperti apa. Kalau ngga satu frekuensi, cari jalan tengahnya.
Diskusi banyak hal soal gimana nantinya, termasuk mau punya anak berapa sih? hehehe dan masih banyak lagi. Ardu argumen? jelas pernah, karena seru nya ya disitu hehehe. Insyaallah kalau sama sama sayang pasti ketemu jalan tengahnya.
Persiapan restu
Ini penting. Restu orangtua adalah segalanya. Mungkin memang ngga semua orang menganut asas ini, tapi buat aku restu itu penting. Jika orangtua sudah memberikan sinyal hijau, makin mantap buat melangkah dong ya? hehehe
Aku? Gausah ditanya lah ya. Alhamdulillah udah dapet restu dari awal pacaran hahaha kalau ngga dapet ya gak mungkin sampe tahap ini kan?
Persiapan lahir
Lahir disini bukan lahiran yaaa heheh lahir disini lebih ke persiapan yang wujudnya keliatan, contohnya adalah budget hehehe.
Iyaa… keliatan klise sih, tapi jangan sampai persiapan menikahmu kacau cuma gara-gara uang.
Ngga sedikit lhooo yang persiapan menikahnya gagal di pertengahan karena masalah budget yang kurang transparan di bicarakan di awal. Atau persiapannya sih lancar, tapi setelah menikah malah terlilit hutang disana sini. Eits… bukan ngga boleh hutang, boleh kok asal transparan dibicarakan dan dilunasin hehehe.
Masalah budget ini perlu kamu bicarakan ngga cuma berdua sama pasangan tapi juga sama orang tua. Walaupun misal kamu mau membiayai pernikahanmu sendiri, tapi inget, orangtua terkadang juga pasti mau memberikan yang terbaik buat anaknya, jadi jangan dianggap sepele. Bicarakan baik baik secara transparan ya. Siapa yang harus mengeluarkan budget seberapa, dan bagaimana alokasinya. Begitu juga dengan calon mertua kamu, karena adat di Indonesia ini beda-beda ya. Ada yang dari pihak cewek mau menanggung semua, ada yang wajib dari cowok atau dua dua nya juga mau mengambil alih.
Intinya adalah komunikasi, harus transparan. Supaya semua jelas dan ngga ada beban nantinya setelah menikah yaa.
Kalau aku pribadi dan pasangan sudah menentukan kalau akan membagi budget dengan orang tua. Jadi memang ngga 100% ditanggung orang tua, juga ngga 100% kami tanggung sendiri. Intinnya kami bicarakan dari awal, siapa yang akan menanggung biaya yang mana. Enak dan jelas, alhamdulillah selama ini aku menabung buat bisa bikin nikahan impian dan terwujud juga dengan bantuan dana sendiri, dana pasangan dan juga orang tua pastinya.
Kalau semua persiapan diatas sudah jelas dan sudah dipersiapkan dengan matang. Insyaallah persiapan menikahmu pasti akan lebih lancar nantinya.
Jadi… jangan pernah menikah karena tuntutan atau ikut ikutan trend aja ya! hehehe Ikuti kata hati yang terdalam, jangan terburu-buru juga karena jodoh pasti sudah diatur sama Tuhan. Bismillah, semua sudah ada yang mengatur, so you just have to believe.
Sampai jumpa di part selanjutnya ya! hehehe
4 comments ♥
Selamat ya atas pernikahannya. Semoga selalu bersama di saat bahagia dan sedih serta langgeng :)
ReplyDeleteAku suka sama urutan persiapannya yang di awali dengan persiapan mental dari dalam, ketimbang hal-hal berbau materi :)
Aaaa so happy for you! Semoga bisa menjadi keluarga yang harmonis ya!
ReplyDeleteNia, so happy for you! Salah satu unforgettable resepsi yang kudatangi. Sayang banget pas dateng ke nikahanmu aku sedang kurang fit huhu
ReplyDeleteYesss! Jangan menikah karena tuntutan atau sekadar ngikutin tren~
ReplyDelete