seandainya
11:12 PMaku terdiam melihat foto profilnya yang terpajang di akun facebooknya. Aku terpesona melihat wajahnya yang menurutku manis itu. Dalam hatiku yang paling terdalam aku berkata my prince , oh my prince . seandainya kamu juga mencintaiku seperti aku mencintaimu . *plak* aku terkejut setengah mampus karena tiba-tiba saja ada yang menamparku dan ternyata itu kakak ku sendiri. “ada nyamuk” jawab kak mita santai. “hei, loe bisa kali ya pelan-pelan ngusir tuh nyamuk. Atau biarin aja tuh nyamuk di pipi gue, ngisap darah gue. Daripada loe nampar gue, sakit tau kak” aku kesal dengan kak mita. “eh jangan marah ke gue dong . salah sendiri kenapa tuh nyamuk ada di pipi loe. Kalo tuh nyamuk ada di pipi gue, pasti gue nampar pipigue sendiri kan?” kak mita balik memarahi ku. “iyaa tapi sakit kak, bisa kan pelan-pelan” seperti biasa, aku dan kak mita yang sering beradu pendapat dan di akhiri dengan bibir manyunku. “manyun lagi ? sorry deh . kakak juga sengaja mau nyadarin kamu. Biar kamu gak ngeliatin facebook tuh cowok terus” kak mita menghampiriku ke meja belajarku. Aku hanya tersenyum dan melihat foto cowok itu lagi. bimo hadi putra, itu adalah nama akun facebook cowok yang aku cintai dan lebih tepatnya lagi, cowok yang aku gilai. “apa seh hebatnya dia?” suaru kak mita mengagetkanku “hebatnya dia? Hebat kak , hebat banget” “selain dia bintang yang nempel di lapangan basket…” “bintang lapangan kak ! dan dia pemain basket” “iya apalah itu . apalagi hebatnya dia? Cakep? Yang lain juga banyak kali” Bimo adalah kapten basket di sekolah ku. Selain dia mempunyai tampang yang manis, dia juga memiliki postur tubuh yang ideal dan tidak hanya itu, bimo juga termasuk anak pintar di sekolah dalam bidang biologi. Siapa seh yang gak mengidolakan cowok seperti dia? Semua mata cewek di sekolah ku juga gak akan melepas pandangan mereka sama bimo kalau-kalau bimo lewat di depan mereka dan gue salah satunya. *** “hey darling ! ngelamun lagi?” Sandra datang menghampiriku dan membuyarkan lamunanku tentang bimo. “ngelamunin apa lagi? Bimo? Hahaha” “seneng banget ya kayak nya loe ngejek gue?” “habisnya loe ngelamun bimo dan bimo lagi, iya kan?” “apa salah nya gue ngelamunin tentang dia? Gak bayar juga kan?” sambil menjulurkan lidahku, berusaha mengejek Sandra. “iya tapi kasihan otak loe , disitu ditulis bimo bimo bimo hahaha” “iyaa deh suka-suka loe” Bimo gak sekelas sama aku. Tapi,kelas bimo disebelah kelasku, dengan begitu aku bisa dengan mudah memperhatikannya setiap hari dan setiap saat aku mau. Yang aku ketahui saat ini, bimo sedang tidak memiliki seorang pacar dan sedang tidak dekat dengan siapapun. Aku bisa dengan mudah bersms ria dengannya. Ya, sudah selama dua bulan ini, aku dan bimo selalu smsan dan juga bbman. Selama dua bulan ini pula aku bisa mengenalnya lebih jauh lagi,aku juga bisa mengetahui tentang nya yang selama ini tidak aku ketahui. Disekolah,kami juga saling bertegur sapa. Tapi, selama ini belum sekali pun bimo mengajakku untuk pergi bersamanya, sekedar menonton di bioskop ataupun sekedar makan di café. “san , udah dua bulan kami smsan. Tapi kok belum sekalipun dia ngajak gue jalan ya?” “mungkin dia sibuk, dia kan kapten basket” “iyaa mungkin aja” “atau mungkin dia gak suka sama loe hahaha” “huuuuu” *** Tia, ada yang mau gue omongin. Deg deg deg . tiba-tiba saja jantungku berdebar kencang setelah membaca pesan singkat itu dari bimo. Bimo? Ngajak ketemu langsung? Berdua? Ada yang mau di omongin, jangan-jangan dia mau nembak aku. Tapi itu gak bakalan mungkin. Sesampainya di café ceria. Aku melihat bimo duduk dengan seorang cowok. Aku bertanya-tanya di dalam hatiku, siapa cowok itu? Mungkinkah dia kakak kandung bimo, tapi aku tidak melihat kemiripan di antara mereka berdua. Atau dia sahabat bimo yang mau bertemu dengan cewek pujaan nya dan menunggu disitu dengan bimo. “tia!” bimo memanggilku yang bediri terpaku di depan pintu café. Aku datang menghampri bimo. Tapi, cowok disebelah bimo itu melihatku dengan tatapan sinis. Tatapan yang menurutku itu adalah tatapan cemburu. “hai, udah lama ya? maaf ya telat” “iya gak apa-apa kok tia, duduk” bimo mempersilahkan aku duduk di depan nya dan cowok itu. “oh iya kenalin, ini ….. ini temen gue fahri” “oh hai , gue tia” aku tersenyum padanya “fahri” sinis banget seh tuh cowok batinku. “mau ngomong apaan ya mo? Kayaknya penting banget?” aku penasaran dengan bimo “oh iya, sampe lupa” “udah langsung bilang aja!” fahri memotong pembicaraan bimo “iyaa sabar ri” bimo menenangkan fahri “gue jadi tambah bingung” aku berusaha terlihat nyaman di depan mereka berdua. “maaf ya sebelumnya tia, gue dipaksa sama fahri” *glek* tiba-tiba aku langsung ngeh sama apa yang mereka lakukan . mereka gay ! dan fahri (boyfriend nya bimo) cemburu denganku, karena akhir-akhir ini aku dekat dengan bimo dan sering smsan. pantas saja, mereka tampak begitu dekat dan begitu aneh. Aku juga gak pernah tau siapa cewek yang dekat dengan bimo, atau siapa cewek yang jadi incaran nya bimo. Aku merasa sangat menyesal telah jatuh cinta kepada orang yang salah. “tia tia kamu ngelamun?” bimo membuyarkan lamunanku, dan dia adalah orang keseribu yang membuyarkan lamunanku “oke-oke bimo , sekarang gue ngerti . loe gay kan ? loe pacaran sma fahri . loe nyuruh gue datang kesini karena fahri maksa loe bilang ke gue kalau gue gak boleh deket-deket sama loe. Iya kan?” Semua jadi hening seketika aku mengatakan hal itu dan tiba-tiba saja mereka semua tertawa, mereka yang ada di café itu tertawa. Aku hanya terdiam melihat mereka semua tertawa. Aku terkejut seketika mereka semua menghampiriku dan melihatku. “kok kamu bisa tahu seh rencana kita?” tanya fahri padaku Aku semakin tidak mengerti dengan semua yang ada, tiba-tiba bimo memegang kedua tanganku. “tia , sebenarnya semua yang kamu bilang tadi adalah rencana kami, terutama rencana ku buat kamu” “maksudnya?” aku bingung dan semakin bingung dengan bimo, dia yang biasa nya berbahasa loe-gue sekarang jadi aku-kamu. “aku sayang sama kamu tia , aku mau kamu jadi pacar aku . aku sengaja bikin semua drama ini biar kamu terkesan, tapi udah ketauan duluan hehe” Mataku panas, pipiku pun ikut memanas, jantungku berdebar sangat keras. “apa kamu mau terima aku tia?” Aku tersenyum melihatnya dan aku mengangguk tanda setuju dan menerimanya menjadi pacarku. Dan aku berharap semua itu …. “tia .. tia … tia….!!” “eh hah ? hmm” “bangun! Film nya udah mau habis, loe kok malah tidur seh?” “oh eh ,pacar ?” “pacar?pacar siapa tia?” Aaakkkkkkhhhh! Ternyata aku hanya bermimpi, bermimpi bimo menjadi pacarku. Dan sekarang aku mengacaukan acara jalan-jalanku dengan bimo,aku malah tertidur di bioskop. “maaf ya , gue malah ketiduran tadi” “iya gak apa-apa kok , loe lucu deh kalau tidur hehehe” ejek bimo “ah loe !” “oh iya gue mau ngomong sesuatu tia” Lagi-lagi jantung ku berdetak sangat kencang, jangan-jangan mimpi ku tadi bakalan jadi kenyataan. “ada iler di mulut loe, hahahahaha” bimo berlari menuju pintu dan aku mengejar nya “bimoooooo!” Ah , Tuhan seandainya apa yang ada di mimpiku tadi itu menjadi kenyataan, aku menjadi pacar seorang bimo. Pasti aku gak akan pernah menolaknya.
Gue tunggu loe di café ceria jam 5 sore ya.
0 comments ♥